Pengaruh Penempatan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kab.Garut | Bab V Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 

      Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai Pengaruh Penempatan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 

1. Keadaan Penempatan yang ada di BKD dinyatakan baik dengan rata-rata skor 277.7, begitu pula dengan Motivasi yang ada di BKD saat ini dinyatakan baik dengan rata-rata skor 282.1, sedangkan Kinerja Pegawai BKD itu sendiri dinyatakan sangat baik dengan rata-rata skor 327.3. 
2. Berdasarkan identifikasi masalah, maka Penempatan berpengaruh secara signifikan (positif) terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut. 
3. Berdasarkan identifikasi masalah, maka Motivasi berpengaruh secara signifikan (positif) terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut. 
4. Berdasarkan identifikasi masalah, maka Penempatan dan Motivasi berpengaruh secara signifikan (positif) terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut dengan nilai korelasi yang cukup berarti yaitu sebesar 0.73 yang menunjukan bahwa adanya hubungan yang kuat antara Penempatan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai. Sedangkan nilai koefisien determinasinya sebesar 52% yang berarti bahwa variabel Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Penempatan dan Motivasi sebesar 52%, sedangkan sisanya sebesar 48% dijelaskan oleh variabel lain.

5.2 Saran

1. Dikarenakan penilaian terendah dari variabel Penempatan adalah dari dimensi Skill yang mencakup indikator keahlian teknis dan keahlian praktis, hal ini dapat menjadi masalah yang cukup urgen dan dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan diklat pegawai. Dengan hal tersebut pegawai akan lebih terasah keahliannya baik secara teknis maupun secara praktis. Maka dengan demikian mereka akan menampilkan kinerja yang lebih maksimal. 
2. Dikarenakan penilaian terendah dari variabel Motivasi adalah dari dimensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, maka hendaknya pemimpin memberikan perhatian yang lebih terhadap kebutuhan para pegawainya dengan terus memberikan support dan memfasilitasi pegawai dalam mengembangkan bakat dan karirnya seperti mengikutsertakan pegawai dalam berbagai kegiatan seni dan olahraga, serta memfasilitasi pegawai untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. 
3. Dikarenakan penilaian terendah dari variabel Kinerja adalah dari dimensi Keahlian yang mencakup indikator kerjasama, komunikasi dan inisiatif, maka hal ini dapat diminamilisir dengan mengadakan rekreasi outbond yang menyuguhkan game – game yang mengasah kerjasama, komunikasi serta inisiatif pegawai. Sehingga dengan kegiatan tersebut selain sebagai hiburan bagi para pegawai diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam dunia kerja. 
4. Untuk penelitian selanjutnya dapat dianalisis pengaruh faktor-faktor lain diluar faktor Penempatan dan Motivasi yang dapat mempengaruhi Kinerja Pegawai pada kantor Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Garut.