BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Yang dimaksud dengan objek penelitian ini adalah sarana yang dijadikan unit pengamatan. Sebagai lokasi penelitian dalam penyusunan skripsi ini penulis memilih lokasi di Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
.
.
3.1.1 Gambaran Umum Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut, Badan Kepegawaian Dan Diklat adalah Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Kepegawaian yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 419 Tahun 2008 Badan Kepegawaian Dan Diklat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang kepegawain dan Diklat.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok di atas, Badan Kepegawaian Dan Diklat mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepegawaian dan diklat sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.
- Pengkoordinasian, pengendalian dan fasilitas pelaksanaan tugas-tugas yang meliputi kesekretariatan, formasi dan pengadaan pegawai, mutasi pegawai, kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan informasi pegawai.
- Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana badan.
- Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi badan.
3.1.2 Visi dan Misi Bupati Garut
3.1.2.1 Visi
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Sebagaimana diketahui bersama bahwa keadaan atau harapan yang akan diwujudkan pada periode tahun 2009-2014 dirumuskan dalam Visi Bupati Garut yaitu “Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik yang didasari Ridho Alloh SWT”.
3.1.2.2 Misi
Untuk mengimplementasikan visi tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) misi Bupati Garut Periode Tahun 2009 - 2014, yaitu:
- Membangun kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi berlandaskan nilai agama, sosial dan budaya sesuai kearifan lokal;
- Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis, agroindustri, kelautan dan pariwisata disertai pengembangan seni budaya daerah;
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, bersih dan berkelanjutan;
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur wilayah sesuai dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang.
3.1.3 Visi dan Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
Dengan mengacu kepada visi Bupati Garut, maka visi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut adalah “Terwujudnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Yang Berakhlaqul Karimah Dan Profesional Tahun 2014”.
Sedangkan misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Periode 2009 - 2014, yaitu :
- Meningkatkan kinerja aparatur yang berbasis kompetensi.
- Meningkatkan sinergitas manajemen kepegawaian yang akurat dan akuntabel berbasis teknologi informasi.
- Optimalisasi koordinasi pelaksanaan ketatalaksanaan pemerintahan dan pembangunan di bidang kepegawaian yang akuntabel dan transparan.
- Meningkatkan kesejahteraan dan kedisiplinan pegawai.
3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Garut dipimpin oleh Kepala Badan yang membawahi :
1. Sekretaris yang membawahi :
- Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
- Kepala Sub Bagian Umum;
- Kepala Sub Bagian Keuangan.
2. Kepala Bidang Formasi dan Pengadaan Pegawai, membawahi :
- Kepala Sub Bidang Formasi Pegawai;
- Kepala Sub Bidang Pengadaan Pegawai.
3. Kepala Bidang Mutasi, yang membawahi :
- Kepala Sub Bidang Mutasi Jabatan;
- Kepala Sub Bidang Mutasi Pegawai.
4. Bidang Kesejahteraan Pegawai, membawahi :
- Sub Bidang Kompensasi Pegawai.
- Sub Bidang Penilaian Kinerja dan Kedudukan Hukum Pegawai.
5. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi :
- Sub Bidang Diklat Struktutral;
- Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional.
6. Bidang Data dan Informasi Pegawai, membawahi :
- Sub Bidang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian;
- Sub Bidang Dokumentasi Kepegawaian.
Selanjutnya mengenai susunan pegawai serta kelengkapan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, tercermin dalam Bagan Struktur Organisasi, Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan, sebagaimana berikut ini :
1. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
Tugas pokok dari Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut adalah merumuskan, pengatur, dan pelaksana kebijakan teknis operasional dibidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan dan bertanggung jawab kepada Bupati.
2. Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
Sekretaris merupakan unsur staf pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut adalah mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah, menyelenggarakan administrasi Lembaga, mengelola sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, serta sarana Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut.
3. KASUBAG Umum
Penataan usaha kepegawaian, penata usaha kearsipan, penata usaha surat, pengelola barang/asset, bendahara pembantu pengeluaran, operator komputer, pengemudi, cleaning service, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
4. KASUBAG Keuangan
Pengadministrasian buku anggaran dan verifikatur, pengadministrasian keuangan, bendahara keuangan, pembuatan daftar gaji, pengadministrasian laporan keuangan, verifikasi dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
5. KASUBAG Evaluasi dan Pelaporan
Fungsional perencanaan, pengolahan dan penyusunan data evaluasi dan pelaporan, penyusunan rencana program, operator komputer, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
6. KABID DIKLAT
Mengkoordinasikan teknis dan perencanaan kegiatan baik Diklat Struktural maupun Teknis Fungsional, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
7. KASUBID DIKLAT Struktural
Instruktur pelaksanaan Diklat, pengadministrasian Diklat Struktural, operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID DIKLAT.
8. KASUBID DIKLAT Teknis Fungsional
Pengadministrasian data Diklat Teknis Fungsional, analis kebutuhan Diklat, Instruktur pelaksanaan Diklat, bendahara pengeluaran pembantu dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID DIKLAT.
9. KABID Kesejahteraan
Pegawai
Mengkoordinasikan teknis dan perencanaan kegiatan baik kompensasi pegawai maupun penilaian kinerja dan kedudukan hukum pegawai, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
10. KASUBID Kompensasi Pegawai
Proses pembuatan izin belajar, proses pembuatan karis, karsu, karpeg, dan taspen, proses penyelesaian bapeltarum dan taspen, bendahara pembantu pengeluaran, yang bertanggung jawab kepada KABID Kesejahteraan Pegawai.
11. KASUBID Penilaian Kinerja
Kedudukan Hukum Pegawai
Pemroses pemberian penghargaan dan kesejahteraan pegawai dan DP3, pemroses ujian dinas dan P.1, analis penangan kasus dan disiplin PNS, yang bertanggung jawab kepada KABID Kesejahteraan Pegawai.
12. KABID Mutasi
Mengkoordinasikan teknis dan perencanaan kegiatan baik mutasi pangkat dan pension dan mutasi jabatan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
13. KASUBID Mutasi Pangkat dan Pensiun
Proses pemindahan mutasi pegawai, pengelola kenaikan pangkat dan gaji berkala, pengelola berkas pensiun, bendahara pengeluaran pembantu dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID Mutasi.
14. KASUBID Mutasi Jabatan
Analisis jabatan, pengadministrasian data rotasi dan mutasi jabatan struktural, pengadministrasian data rotasi dan mutasi jabatan fungsional dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID Mutasi.
15. KABID Data
Mengkoordinasikan teknis dan perencanaan kegiatan baik Sistem Informasi Kepegawaian maupun dokumentasi kepegawaian, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
16. KASUBID Sistem Informasi Kepegawaian
Tugas pokok dari bidang ini adalah memproses pemutakhiran data pegawai dan bertanggung jawab kepada KABID Data.
17. KASUBID Dokumentasi Kepegawaian
Pemroses DUK dan simpanan pegawai, bendahara pembantu, yang bertanggung jawab kepada KABID Data.
18. KABID Formasi dan Pengadaan Pegawai
Mengkoordinasikan teknis dan perencanaan kegiatan baik formasi pegawai maupun pengadaan pegawai, yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas BKD.
19. KASUBID Formasi Pegawai
Analis kebutuhan pegawai, pengelola perencanaan kepegawaian dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID Formasi dan Pengadaan Pegawai.
20. KASUBID Pengadaan Pegawai
Pengadministrasian kelengkapan berkas pegawai, bendahara pengeluaran pembantu dan operator komputer, yang bertanggung jawab kepada KABID Formasi dan Pengadaan Pegawai.
3.2 Metode yang Digunakan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif (descriptif research). Sugiono (2012 : 29) rumusan deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya satu variabel atau lebih (variabel mendiri adalah variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini disebut penelitian deskriptif.
Menurut Umar (2008 : 22) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
3.3 Variabel Penelitian
a. Variabel bebas (x)
Yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat ( dependent ).
Dalam penelitian ini variabel bebas nya adalah sebagai berikut:
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikatnya adalah Kinerja pegawai yaitu hasil kerja yang telah dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Dari definisi operasional masing-masing variabel tersebut dapat kita lihat dalam tabel berikut :
3.3 Variabel Penelitian
a. Variabel bebas (x)
Yaitu variabel yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat ( dependent ).
Dalam penelitian ini variabel bebas nya adalah sebagai berikut:
- Penempatan (X_1) merupakan salah satu usaha untuk menyalurkan kemampuan karyawan sebaik-baiknya dengan jalan memberikan atau menempatkan karyawan pada posisi atau jabatan yang paling sesuai untuk memperoleh prestasi kerja yang optimal.
- Motivasi (X_2) yaitu konsep yang digunakan utuk menggambarkan adanya dorongan-dorongan yang muncul dari dalam seorang individu.
Yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikatnya adalah Kinerja pegawai yaitu hasil kerja yang telah dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Dari definisi operasional masing-masing variabel tersebut dapat kita lihat dalam tabel berikut :
3.4 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena data yang diperoleh adalah hasil penilaian atau persepsi dari responden terhadap objek penelitian.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Populasi dan Sampel
Menurut Umar (2008 : 77), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Populasi yang menjadi target penelitian ini adalah karyawan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut yang berjumlah 74 orang yang terdiri dari :
- Jumlah karyawan laki-laki sebanyak 47 orang.
- Jumlah karyawan perempuan sebanyak 27 orang.
Apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subyeknya besar atau lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Dari data tersebut diatas, karena jumlah populasi adalah kurang dari 100 orang, maka jumlah subyek yang akan diteliti tidak diambil sampelnya, akan tetapi adalah seluruhnya yaitu sebanyak 74 orang. Dalam hal ini penulis tidak melakukan penarikan sampel.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari literatur, buku-buku, catatan-catatan sebagai landasan teoritis yang akan diperbandingkan dengan masalah yang akan diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu data yang bersumber dari objek penelitian atau perusahaan yang diteliti. Data tersebut dikumpulkan dengan cara :
a. Dokumentasi
Yaitu dengan mempelajari atau menggunakan catatan yang ada pada perusahaan dan mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti, di maksudkan sebagai penunjang data-data yang telah diperoleh sebelumnya sehingga benar-benar akan dihasilkan suatu penelitian yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
b. Kuesioner
Adalah seperangkat pertanyaan yang disusun oleh penulis untuk diisi responden, yang berbentuk pertanyaan tertulis untuk meminta keterangan, jawaban dan informasi yang dibutuhkan. Angket ini ditujukan kepada para pegawai kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut.
3.6 Teknik Pengolahan Data
3.6.1 Pengukuran Data
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Kinnear (dalam Umar 2008 : 70) skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan indikator-indikatornya.
Dalam penelitian ini, untuk memudahkan responden dalam menjawab kuesioner, maka skala penilaiannya sebagai berikut :
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Adapun bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner dirancang dengan disertai jawaban yang telah disediakan. Setiap item pertanyaan diarahkan untuk mengetahui penilaian responden mengenai indikator penempatan, motivasi dan kinerja pegawai.
3.6.2 Teknik Transformasi Data
Dalam penelitian ini karena data yang dihasilkan dari penelitian skalanya masih bersifat ordinal, sedangkan untuk keperluan pengolahan data selanjutnya memerlukan data berbentuk skala interval, maka data yang dalam skala ordinal tersebut ditransformasikan terlebih dahulu kedalam skala interval (mentransformasikan data ordinal menjadi interval) dengan menggunakan Method Succesive Interval (MSI), dengan langah-langkah sebagai berikut (Umar : 2008) :
- Perhatikan tiap butir pertanyaan, misalnya dalam kuesioner.
- Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut dengan frekuensi.
- Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
- Tentukan proporsi kumulatif.
- Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung Z tabel untuk proporsi kumulatif yang diperoleh.
- Tentukan nilai densitas untuk setiap Z yang diperoleh dari tabel.
- Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
- Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus :
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan (indikator) pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sugiyono 2012 : 348), yaitu mengukur konstruk atau variabel yang di teliti periset. Sedangkan untuk mengukur kevalidan akan digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
Kaidah Keputusan
Nilai t_(hitung )yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t_tabel dengan tingkat α tertentu dan derajat bebas sebesar n-2. Kaidah Keputusan diambil dengan kaidah sebagai berikut:
a. jika nilai t_(hitung ) > t_tabel : maka alat ukur yang digunakan Valid
b. jika niali t_(hitung )< t_(tabel ): maka alat ukur yang digunakan Tidak Valid.
3.6.4 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan, ketetapan atau keajegan atau konsistensi suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono 2012 : 349). Selain itu untuk menghasilkan kehandalan suatu instrumen atau kuesioner, peneliti haruslah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan kepada responden. Adapun sebagai teknik untuk mengukur reliabilitas instrument yang berupa angket dengan skala likert ini dapat menggunakan rumus koofisien reliabilitas Alfa Cronbach yang dalam Paradigma Umar (2008 : 170) rumusnya adalah:
a. jika t_(hitung )> t_(tabel )maka data Reliabel
b. jika t_(hitung )< t_(tabel )maka data Tidak Reliabel
mencari t hitung digunakan rumus :
3.7 Teknik Analisis Data
Data primer dan data sekunder dianalisis secara deskriptif dengan batuan tabel dalam jumlah persentase. Dalam pendekatan analisis, maka data diolah secara kuantitatif dengan metode statistik parametrik.
Berdasarkan identifikasi masalah dan hipotesis yang diajukan, maka langkah-langkah analisis statistik yang akan dilakukan dalam pengolahan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Rentang Kriteria Pengukuran
Tahapan proses untuk menentukan rentang kriteria pengukuran data adalah sebagai berikut :
a. Tentukan skor terendah dan tertinggi
Dengan cara mengalikan jumlah sampel yang diketahui adalah N = 74 orang/responden dengan bobot yang paling rendah (74 x 1) dan bobot paling tinggi (N x 5), maka didapat rentang terendah adalah 74, sedangkan yang tertinggi adalah 370.
RS = N(n-1)/5, dimana N = Jumlah responden,
n = Nilai skor maksimal Maka RS = (74(5-1))/5 = 59,2 ≈ 59
c. Daftar skala penilaian tiap kriteria
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Adalah analisis yang digunakan untuk menentukan pengaruh antara variabel bebas (Penempatan dan Motivasi) dengan variabel terikatnya (Kinerja). Menurut Sugiyono dalam bukunya “Statistik untuk Penelitian” (2012 : 275), persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
3. Analisis Korelasi
Dimana r dapat diketahui dengan rumus :
- Jika r = 0 atau mendekati 0, maka pengaruh antara variabel sangat lemah atau tidak ada pengaruh sama sekali.
- Jika r = 1 atau mendekati 1, maka pengaruh antara variabel sangat kuat atau cukup kuat dan mempunyai pengaruh searah.
- Jika r = -1 atau mendekati -1, maka pengaruh antara variabel sangat kuat atau cukup kuat dan mempunyai pengaruh terbalik.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih terhadap variasi naik turunnya variabel yang lain, dengan rumus :
3.8 Rancangan Pengujian Hipotesis
Untuk keperluan penelitian penulis mengajukan rancangan hipotesis melalui uji F sebagai berikut :
- Jika F_hitung>F_tabel, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh penempatan dan motivasi terhadap kinerja pegawai.
- Jika F_hitung<F_tabel, maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh penempatan dan motivasi terhadap kinerja pegawai.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak. Dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :
Menentukan F_hitung dengan menggunakan statistik Uji F dengan rumus statistik menurut Sugiono (2012) adalah sebagai berikut :
- Jika F_hitung < F_tabel maka H_0 diterima dan H_1 ditolak
- Jika F_hitung > F_tabel maka H_1 diterima dan H_0 ditolak
Tidak ada komentar :
Posting Komentar